Membuka Cakrawala Desain Berkelanjutan dari Kekayaan Budaya pada Indonesian Women’s Forum 2023
Desain berkelanjutan tidak terbatas pada satu fungsi. Integrasi dengan nilai-nilai adat dan budaya lokal, sebuah desain dapat mengadopsi prinsip keberlanjutan untuk penggunaan yang lebih bervariasi dan modern.
Ketika berbicara tentang desain, kata kreativitas dan inovasi seringkali melintas sebagai unsur utama. Namun, dalam era ketidakpastian ini, pemilik usaha dihadapkan pada tantangan yang lebih besar: menciptakan desain yang tidak hanya mengikuti tren pasar, tetapi juga menggunakan prinsip berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Desain berkelanjutan menjadi landasan penting dalam pandangan modern terhadap industri kreatif. Bukan hanya soal bahan yang digunakan, tetapi juga tentang motif dan model yang diusung dalam setiap karya.
Untuk membahas dan mengeksplorasi konsep ini, Indonesian Women’s Forum 2023 menghadirkan Kelas Inspirasi dengan tema “Menciptakan Desain Berkelanjutan”, pada tanggal 13 Desember lalu. Narasumber-narasumber berpengalaman dalam bidang desain berkelanjutan menghadirkan wawasan yang berharga.
Kekayaan Budaya Sumber Desain Berkelanjutan
Dr. Ratna Panggabean, M.Sn., dosen senior dari Fakultas Seni Rupa dan Desain di Institut Teknologi Bandung, turut menggarisbawahi keberlanjutan dalam desain tidak selalu dari bahan, tapi juga corak atau komposisi warna. Ide keberlanjutan dari corak atau komposisi warna tersebut dapat terinspirasi dari budaya Indonesia.
“Indonesia adalah salah satu negara peringkat teratas dalam hal keragaman hias dan komposisi warna. Kekayaan motif dan teknik kuno budaya Indonesia ini yang dapat diadaptasi secara berkelanjutan ke dalam desain masa kini,” ujar Ratna yang juga seorang Ahli Tekstil Tradisi Indonesia.
Motif-motif tradisional Indonesia dapat dikembangkan dan menjadi inspirasi terciptakan desain-desain yang kontemporer. Misal, motif batik dikembangkan menjadi motif untuk busana urban yang dinamis. Dengan cara ini pula, dapat dibuat desain yang berkompromi dengan batasan-batasan adat.
Hal senada diungkapkan juga oleh Inen Kurnia, founder jenama mode, Inen Signature, yang terkenal dengan desain ecoprint-nya. Pembuatan produk dengan desain ecoprint sudah menjadi sesuatu yang sustainable karena menggunakan kain serat alami, pewarna alami, dan cetakan motif yang alami pula.
“Motif-motif yang alami ini biasanya dibentuk dari dedaunan dan aneka flora. Potensi alam Indonesia yang luar biasa menjadi sumber yang memperkaya pilihan motif alami untuk digunakan dalam ecoprint sehingga mendukung hadirnya desain yang sustainable,” tutur Inen.
Potensi Ekonomi
Selain pada motif, menurut Inen, desain berkelanjutan juga diimplementasikan pada bentuk produknya. Penggunaan ecoprint tidak hanya untuk merancang busana. Namun, dapat dibuat menjadi item-item yang berbeda. Seperti, menjadi sebuah tas, aksesori, sepatu. Bahkan, potongan-potongan kain dengan ecoprint hasil pembuatan sebuah produk tetap dapat dimanfaatkan kembali menjadi sebuah produk. Artinya, pada akhirnya, desain berkelanjutan mampu meningkatkan nilai ekonomi suatu produk.
Ratna menyuarakan hal serupa. Modifikasi atau pengembangan motif-motif tradisional menjadi motif-motif baru dalam sebuah desain membuat citranya sebagai desain tradisional tetap terjaga, tetapi tidak lagi terikat adat. Begitu lepas dari adat, desain tersebut lebih bernilai ekonomis dan menjadi produk dagang yang memberikan keuntungan. Pada akhirnya, menjadi salah satu roda penggerak perekonomian.
“Itulah kunci dari desain berkelanjutan. Misalnya, dari corak yang sama, komposisi atau peletakannya dibuat berbeda, dengan warna yang berbeda pula. Kenali karakter budayanya, karena budaya itu tidak berhenti di satu titik dan selalu berkembang,” tambah Ratna.
Ratna lalu mengungkapkan cara untuk mengembangkan desain menjadi lebih berkelanjutan, yaitu mengamati budaya lokal di sekitar kita. “Berbagai hal yang kita lihat sehari-hari seringkali taken for granted atau dianggap biasa. Padahal, perannya luar biasa karena menunjukkan kekayaan Indonesia yang diakui dunia dengan keragaman budayanya. Inilah potensi desain yang dapat kita olah lagi,” jelasnya.
Pada akhirnya, desain berkelanjutan adalah hal yang relevan saat ini. Bukan hanya sebagai tren, melainkan juga langkah nyata dalam memerhatikan dampak dari produk yang dihasilkan oleh industri. Perubahan pola pikir terhadap desain bukan hanya sebatas keindahan estetika, tetapi juga mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan. (f)