
4 Kunci Sukses Berbisnis Waralaba
Meskipun sistem sudah disediakan oleh pemilik brand, Anda
tetap perlu selektif jika ingin terjun ke bidang usaha waralaba. Biasanya,
pemilik brand menerapkan sejumlah aturan atau standar tertentu sebelum
menyetujui kerja sama dengan franchisee.
Dalam acara DBS Treasures Indonesia Womenpreneur Conference yang digelar oleh Femina Media bersama DBS Treasures di Multifunction Hall, Plaza Indonesia, pada hari Selasa dan Rabu (11-12/7/2023), Yanty Melianty Warko, Founder & CEO PT Magfood Amazy International memberikan sejumlah tips untuk memilih bisnis franchise yang menguntungkan.
"Bisnis franchise itu seperti kita merekrut distributor
agen. Jadi ada syarat-syarat dan kualifikasi," ujar Yanty. Jika Anda
tertarik untuk berbisnis waralaba, berikut tip dari Yanty yang telah bermitra
dengan ratusan franchisee Amazy di seluruh Indonesia dan Malaysia.
1. Riset adalah Kunci Utama
Langkah awal sebelum memutuskan untuk berbisnis waralaba adalah melakukan riset. Ini penting untuk mendapat pengenalan terkait profil usaha beserta sistemnya. "Untuk memilih usaha franchise ini, memang kita tetap harus pelajari dan riset. Kalau sekarang kan enak, ya, riset itu bisa di internet," ujar Yanty.
Menurut Yanty, franchisee tetap perlu mengenal dengan baik profil perusahaan franchisor dan seluk-beluk sistemnya untuk memastikan bisnis yang akan dijalani nantinya akan sustainable.
"Yang penting jangan sampai perusahaan franchisor yang
kita ingin kerja sama, setelah kita join kemudian tutup. Berarti harus dicek
background-nya, rencana bisnis, legalitasnya, harganya, pengembangan promosi,
dan track record-nya perusahaan yang akan menjadi mitra kita," tambahnya.
2. Libatkan Semua Pihak
Inti dari bisnis waralaba terletak dari sistem yang dibangun oleh franchisor. Namun demikian, bukan berarti yang bermain dalam usaha adalah pihak franchisor saja. Baik pemilik merek maupun franchisee tetap perlu turun tangan dalam mengelola bisnis.
"Kunci sukses dari bisnis franchise adalah keterlibatan
semua pihak. Tidak bisa hanya franchisor saja yang bekerja atau franchisee
saja. Tidak bisa begitu. Semua perlu ikut terlibat," kata Yanty.
3. Pahami Aturan
Dengan menjalankan sistem bisnis yang sudah dibangun oleh franchisor, pebisnis waralaba perlu mematuhi setiap aturan. Menambahkan kreativitas di luar aturan yang berlaku umumnya tidak diperbolehkan dalam bisnis waralaba.
"Kalau kita mengambil bisnis franchise, akan punya kekurangan. Artinya, kita kurang bebas berkreasi. Misalnya, menu tidak boleh diubah-ubah. Kalau kurang manis, tidak boleh ditambah gula. Kalau mau mengubah, harus izin dulu," kata Yanty.
Selain itu, bahan baku produksi pun diatur secara ketat oleh franchisor. Mereka menunjuk mitra supplier yang telah dipercaya dan tidak boleh diubah.
"Tidak boleh sembarangan. Misalnya program promosi juga
ada aturannya. Posting di Instagram, ada aturannya. Tidak boleh alay. Nanti
mengganggu brand-nya. Jadi ada banyak aturan. Merek franchise juga berisiko
rusak jika tidak berkomitmen menjaga merek," kata Yanty.
4. Bukan Passive Income
Artinya, pebisnis waralaba jangan sampai berharap usahanya akan jalan sendiri tanpa campur tangan. Di sini, diperlukan kerja sama untuk mengelola bisnis waralaba.
"Pengusaha franchise, ya kerja. Profesi itu seperti
profesi lainnya. Kalau tidak mau kerja, ya artinya jadi investor saja,"
tutup Yanty. (f)
Khalifa Moon (Kontributor)