
Kebangkitan UKM Perempuan Indonesia: Menguatkan Kinerja Bisnis UKM Dengan Belajar Trend dan Ilmu Baru
DBS Treasures - Indonesia Womenpreneur
Conference (IWC) 2023 dibuka
di Jakarta hari ini ditandai dengan pidato kunci dari Kementerian
Koperasi dan UKM RI yang diwakili oleh Christina Agustin, A.Pi., M.M.,
Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha, Kementerian
Koperasi dan UKM. Dalam pidatonya, mengutip pernyataan Teten Masduki, Menteri
Koperasi dan UKM Republik Indonesia, menyadari pentingnya pemberdayaan ekonomi
perempuan terhadap masyarakat, keluarga, dan perekonomian secara luas,
Kementerian Koperasi dan UKM berusaha meningkatkan kesetaraan dan kesejahteraan
perempuan melalui kebijakan yang ramah gender, untuk membangun ekosistem yang
mendukung kewirausahaan perempuan.
IWC 2023 merupakan program tahunan dari Femina
Media dan menjadi bagian dari pengembangan Komunitas Wanita Wirausaha atau
pemilik usaha kecil dan menengah yang dijangkau secara mutiplatform oleh media
perempuan ini sejak 2007.
"Di masa pandemi, Indonesia women
conference tetap berlangsung meski secara online. Ini adalah acara pertama yang
digelar secara offline, yang menggandeng mitra PT Bank DBS Indonesia. Acara
yang berlangsung hybrid ini melibatkan 30 pembicara wirausaha sukses,"
ungkap Rubinni Kartohadiprodjo, CEO PT Prana Dinamika
Sejahtera saat membuka salah satu rangkaian program pengembangan komunitas
Wanita Wirausaha Femina yang digagas untuk para peminat dan pelaku wirausaha di
Indonesia.
Rubinni Kartohadiprodjo, CEO PT Prana
Dinamika Sejahtera memberikan kata sambutan pada pembukaan DBS Treasures IWC
2023. Foto: Muhammad Zaki
Berdasarkan data BPS tahun 2021, perempuan
mengelola 64,5 persen dari total UMKM di Indonesia atau sekitar 37 juta UMKM
dengan proyeksi di tahun 2025 memiliki total nilai sebesar 135 miliar dollar
AS. Ini artinya perempuan di Indonesia khususnya womenpreneur atau para
pemilik usaha memiliki peran yang strategis terhadap pertumbuhan ekonomi
nasional. Sehingga para pelaku UMKM perempuan juga diharapkan dapat terus
mengembangkan bisnisnya ke tingkat yang lebih tinggi agar membuka peluang yang
lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Di sisi lain besarnya potensi UKM ini masih belum diikuti oleh kinerjanya
yang maksimal dengan berbagai alasannya, sehingga usaha UKM perempuan sulit naik
kelas. IWC 2023 mengangkat isu ini dengan diskusi bersama para ahli
dan pemilik usaha yang sudah bisa keluar dari kemandekan ini.
Saatnya UKM perempuan Indonesia bangkit dengan bekal ilmu, jejaring, dan
keterampilan berbisnis yang cukup dan terus relevan dengan pasar.
Hadir sebagai pembicara kunci Christina Agustin, A.Pi., M.M.,
Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha, Kementerian
Koperasi dan UKM, mewakili menteri Teten Masduki. Christina menyampaikan
pesan dari Menteri Koperasi dan UKM agar para wanita wirausaha
menjadi tangguh dalam menghadapi tantangan triple disruption,
yakni disrupsi digital, pandemi, dan disrupsi milenial, kondisi bisnis dipaksa
dan memaksa maju perkembangan zaman yang semakin modern.
"Berdasarkan potensi dan kondisi tersebut, pemerintah mendorong
terwujudnya wirausaha baru yang mampu mendorong terwujudnya lapangan kerja yang
berkualitas melalui PERPRES No. 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan
Nasional. Menyadari pentingnya pemberdayaan ekonomi perempuan terhadap
masyarakat, keluarga, dan perekonomian secara luas, Kementerian Koperasi dan UKM
berusaha meningkatkan kesetaraan dan kesejahteraan melalui kebijakan yang ramah
gender, untuk membangun ekosistem kewirausahaan perempuan," kata
Christina.
Christina Agustin, A.Pi., M.M., Asisten Deputi
Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha, Kementerian Koperasi dan
UKM membacakan pidato kunci.
Tema IWC 2023 adalah Kebangkitan UKM Perempuan Indonesia: Menguatkan Kinerja
Bisnis UKM Dengan Belajar Trend & Ilmu Baru setelah pandemi berlalu. Ini
adalah waktu untuk kembali pulih dalam membangun bisnis. Highlight dari IWC
2023 meliputi 4 topik besar yaitu: Konsumen Gen Z Punya Cerita, Pasar
Muslim Kelas Menengah, Booming Bisnis Reseller dan Masa Depan
Bisnis Artisan.
Di panel pertama, yang mengangkat tema
Perempuan Tangguh Pemimpin Usaha, hadir empat perempuan hebat, antara
lain, Arini Subianto (Presiden Direktur PT Persada Capital
investama), Suci Arumsari (Co-Founder dan President Director
Alodokter), Melia Winata (Co-Founder dan CMO Du Anyam), Melfrida
Gultom (Deputy Head of Consumer Banking Group Indonesia, PT Bank DBS
Indonesia). Mereka memaparkan tentang kualitas yang harus dimiliki seorang
perempuan pemimpin. Arini, yang memimpin bisnis di bidang energi, agrobisnis,
dan kesehatan, mengatakan, karakter yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah
motivasi. Dengan motivasi itu dengan sendirinya rasa ingin tahu lebih banyak,
keinginan belajar, ingin mengeksplorasi area yang belum pernah disentuh. Hal
ini akan terakumulasi menjadi satu drive yang bisa bergulir dan menular ke yang
lain.
Suci Arumsari, Co-Founder & President
Director AloDokter, bisa memimpin perusahaan teknologi di bidang medis meski
dirinya tak punya latar belakang medis. “Kuncinya, membangun komunikasi dengan
tim. Berendah hati untuk mengatakan tidak tahu untuk hal yang memang kita tidak
tahu. Kolaborasi itu penting,” ujar Suci.
Sedangkan, menurut Melia Winata, Co-Founder
& CMO Du Anyam, perusahaan berbasis kewirausahaan sosial, seorang pemimpin
harus mampu melihat potensi diri dan timnya. Itulah kenapa, saat pandemi
datang, meski Du Anyam termasuk perusahaan yang sangat terdampak, tapi bisa
bertahan melewati pandemi. “Kami memaksimalkan apa yang kami punya. Kami punya
tim, pengalaman. Kami membuat kelas-kelas edukasi online dan video edukasi,
bagaimana memulai usaha, bagaimana memasarkan produk, dan sebagainya. Dan itu
ternyata dibutuhkan banyak orang.”
Melfrida menambahkan, “Seorang pemimpin harus
punya tiga hal, antara lain insight, yakni informasi. Sebelum membuat
keputusan, lengkapi dengan informasi. Kedua, influence. Ketiga, integritas.”
Di panel kedua, mengangkat tema “Konsumen Gen Z
Punya Cerita”. Pentingnya bisnis memahami karakter Gen Z, yang akan mendominasi
pasar. Hadir tiga pembicara, antara lain, Dian Fiona (Co-Founder
Jiniso), Lizzie Parra (Founder & CMO BLP
Beauty), Sylvia Surya (Co-Founder Kopi Soe). Dian menyampaikan,
di Jiniso, ia ditantang terus kreatif dalam berkomunikasi dengan gen z, karena
karakter gen z yang cepat bosan. “Bisnis harus konsisten dalam inovasi dan
kreasi,” ujarnya.
Lizzie mengungkap hal menarik bahwa gen z adalah
generasi yang tidak percaya pada KOL (key opinion leader) atau
selebriti. Mereka lebih percaya pada opini teman-temannya. “Mereka tertarik
memakai suatu produk karena banyak temannya yang pakai, bukan artis. Banyak
beauty brand sekarang punya komunitas. Sesama komunitas biasanya saling
meracuni,” kata Lizzie. Sylvia menambahkan perspektif yang berbeda. Menurutnya,
gen z sangat suka diajak terlibat. “Dengan sering-sering minta pendapat dari
audiens atau follower itu akan membangun sense of
belonging mereka. Mereka akan merasa bagian dari brand tersebut.”
IWC acara utama Femina yang berlangsung 1 tahun
sekali merupakan rangkaian program pengembangan komunitas Wanwir Femina yang
bertujuan menginspirasi dan mendukung wanita wirausaha Indonesia dan peminat
kewirausahaan. Foto: Muhammad Zaki
DBS Treasures - Indonesia Womenpreneur
Conference (IWC) 2023 berlangsung hibrid selama 2 hari, Senin-Selasa
(11-12/7/2023) di Multifuction Hall, Plaza Indonesia, Jakarta. Dihadiri kurang
lebih 700 peserta luring dan daring, acara hari pertama juga menghadirkan 2
Kelas Inspirasi yaitu Cara Mudah Mengurus Izin BPOM Agar Bisnis Lebih Kredibel
dan Cara Untung Jadi Reseler, serta 1 Kelas Mentoring Investasi dan Proteksi
bersama DBS Treasures untuk para pebisnis kelas menengah.
Berikut beberapa highlight nama
pembicara dari dua hari kegiatan, antara lain : Yuswohady (Managing
Partner Inventure), Allyssa Hawadi (Co Founder & VP of
Buttonscarves Beauty), Istafiana Candarini (Founder & CEO
Kami), Masrura Ram Idjal (Founder Rabbani Tour &
Travel), Leonard Theosabrata (Direktur Utama Smesco
Indonesia), Tama Florentina (Founder Moire Rugs), Nieta
Pricilla Puspitasari (Co-Founder Mazaraat Cheese), Anne
Natali (Founder Jettala’Aneiu), Yanti Kamayanti Latifa, SP.,
M.Epid (Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda BPOM), Christine
Tanuwijaya (Founder brothnco), R R Ina Wiyandini (Founder
Ina Cookies), Lita Mucharom (Konsultan SDM & CEO PT
Langkah Mitra Selaras), Nonita Respati (Owner & Creative
Director Purana), Dr. Emilia Bassar (BPP PERHUMAS, Wakil Ketua
Umum Bidang Peningkatan Kapasitas Komunitas UMKM Naik Kelas, dan CEO
CPROCOM), Magdalena Amril (Country Industry Development
Manager DHL Express) dan Yanty Melianty Warko (Founder &
CEO of PT MagFood Amazy International). (f)
Ficky Yusrini (Kontributor)