Rahasia Sukses Menarik Reseller

Indonesia Womenprenuer Conference, IWC 2023 24 July 2023

Kelas ini mengundang dua pembicara wanita wirausaha sukses yang brand-nya sangat populer di dunia F&B, yakni Christine Tanuwidjaja, pemilik brand Broth & Co, serta Rr Ina Wiyandini, pemilik Ina Cookies. Mereka bercerita perjalanannya membangun produk mereka, hingga menjadi produk yang dicari dan memiliki die hard fans yang siap menunggu produk ini. Dan begitupun para reseller produk ini yang berdedikasi, memiliki sense of ownership tinggi terhadap produk. Apa rahasia keduanya? 


Kekuatan Produk Juara

Bone broth berbeda dengan kaldu biasa sebab proses memasaknya menggunakan metode slow cook dan lama, bisa 24-48 jam. Dengan demikian, kandungan nutrisinya benar-benar terjaga. Perjalanan Broth &Co diawali dari kondisi autoimun Christine. Ia merasakan sendiri, dengan pola makan sehat tubuhnya membaik. Kedua, waktu ia merawat mamanya yang kena kanker. Makanan yang seharusnya untuk menopang keseharian, tiap habis makan selalu muntah. Bone broth ia buat dengan tujuan agar orang yang sensitif dengan kesehatannya bisa terbantu. 

Christine merintis Broth & Co sejak 2017. Ia terus mengikuti berbagai pelatihan untuk memastikan kualitas dan keamanan produk. Pelatihan seperti sertifikasi halal, Good Manufacturing Practice (GMP) & Hazards Analysis Critical Control Point (HACCP), pernah ia ikuti.  “Saya berkomitmen, apa pun yang saya buat harus mendatangkan kebaikan. Saya diberi konsumen yang punya kondisi kesehatan, dari yang sesimpel batuk pilek sampai kanker. Untuk itu, kualitas produk harus terus ditingkatkan setiap harinya,” jelas Christine, yang mengatakan, sertifikasi-sertifikasi itu menjadi kewajibannya. Sejalan dengan visi Christine, yakni menjadi produsen F&B yang mementingkan food safety atau keamanan pangan, kualitas, proses yang baik dan benar, serta produk yang dapat membantu tubuh lebih sehat lewat hadirnya sebuah nutrisi. 

Ina Cookies juga tak kalah juara. Dirintis sejak tahun 1992 dari dapur rumah, sekarang telah memiliki pabrik dengan jumlah karyawan sebanyak 700 orang. Total varian yang ditawarkan sejumlah 300 jenis kukis. Ina, sosok di balik Ina Cookies, mengatakan, ia sangat memperhatikan kualitas bahan baku yang digunakan. “Kukis saya tidak menggunakan bahan pengawet. Dari telur sampai nanas, semua bahan terpercaya,” kata Ina, yang sekarang sudah mendelegasikan operasional kukis ke generasi kedua. Sejak dulu, Ina Cookies dikenal tak pernah berhenti berinovasi. Selalu muncul rasa dan varian baru, yang semuanya diberi nama, seperti Putri Dagu, Putri Voula, dan sebagainya.  
 


Christine Tanuwidjaja, pemilik brand Broth & Co. Foto: Muhammad Zaki


Seleksi Ketat Reseller

Hingga saat ini, reseller Broth & Co terbentang di 17 kota, terjauh di Makassar dan Manado. Christine membatasi jarak wilayah reseller, karena produk dikirim menggunakan pesawat dalam waktu maksimal 24 jam. Christine memastikan, para reseller juga harus menjamin produk aman. “Saya punya QC khusus mengenai SOP. Diambil jam berapa. Sampai di rumah harus foto, ukur suhu. Jangan sampai konsumen kecewa. Apalagi produk saya termasuk kategori risiko tinggi.” 

Bagaimana ia memilih reseller? Christine cukup selektif dalam hal ini. Ia memastikan reseller adalah konsumen produknya. Reseller merasakan sendiri manfaat bone broth buat diri mereka, anak, dan keluarganya. “Syarat untuk jadi reseller Broth & Co mereka harus loyal ke konsumen. Mereka punya testimoni. Saya bisa cek histori pemesanan.” Hal ini bertujuan agar reseller betul-betul memahami produk. 

Chrstine mengatakan, ada 17 tahap untuk jadi reseller. Setelah melewati 3 tahap, mereka harus menjalani masa percobaan 3 bulan. “Saya mau siapa pun yang jadi reseller, mereka happy melakukannya. Ini bentuk tanggung jawab ke konsumen. Jangan sampai saya ganti-ganti reseller.” Christine pernah menolak permintaan reseller, karena ditemukan ada kecurangan. “Buat saya, kepercayaan itu mahal. Mending reseller sedikit tapi mereka sayang sama produk dan sayang sama konsumen.” 

Di Ina Cookies, dari yang awalnya hanya punya 1 distributor, sekarang jaringannya tersebar ke 2.000 reseller di seluruh Indonesia. Ina tak muluk-muluk, ia berharap reseller memiliki value yang sama dengan Ina Cookies, yakni RAHMAT, kepanjangan dari respect (saling menghormati), action (suka bertindak), hospitality (keramahtamahan), memorably (tidak mudah terlupakan), agile (gesit dan cerdas), trustworthy (terpercaya). Syarat untuk menjadi reseller, Ina menyingkatnya dengan istilah JUSKOKI. Kepanjangan dari jujur, ulet, sabar, komitmen, optimis, komunikatif, dan ikhlas. 
 

 

 

Rr Ina Wiyandini, pemilik Ina Cookies. Foto: Muhammad Zaki


Tip Mempertahankan Reseller

Tidak gampang untuk menjadi reseller Broth & Co, namun demikian, mereka yang sudah berkomitmen, Christine siap memberi support. Jika di satu kota sudah ada reseller, maka tim pusat tidak akan mengirim ke kota tersebut.  “Reseller bukan ladang, tapi konsumen saya. Mereka sangat membantu perpanjangan tangan ke konsumen. Saya bersyukur mereka mau ada dalam Broth & Co, dan hebatnya meerka punya konsep dan visi misi sama.” 

Kenapa reseller bisa loyal? Ina berbagi rahasia, ia rutin membuat program reward. Setiap tahun ia memberi insentif umroh bagi reseller yang berhasil menjual 3 ribu lusin. Selain ke Mekkah, Ina juga memberi reward ke Turki, Korea, hingga Eropa. Terakhir, Ina Cookies memberangkatkan 22 reseller ke Eropa. 

Sebagai pemilik brand, Ina aktif mencari info pameran. Ina tak segan-segan mengajak para reseller-nya untuk pameran. “Agen-agen itu merasa senang, karena saya aktif memasarkan.” Ina juga tak pelit berbagi ilmu. Ia rajin memberi training dan sharing bagi para reseller, baik via online maupun reseller yang datang berkunjung ke pabrik Ina Cookies di Sukapada, Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat. 
(f) 



Ficky Yusrini  (Kontributor)