
Serba Serbi Mengirim Barang Ke Luar Negeri, Khusus Pelaku Usaha
Jangan-jangan lebih mahal biaya kirimnya daripada harga produk,” kata Magdalena Amril, Country Industry Development Manager DHL Express Indonesia, yang disampaikan dalam sesi Kelas Inspirasi “Keamanan Pengiriman Jarak Jauh” di hari kedua DBS Treasures - Indonesia Womenpreneur Conference 2023, yang berlangsung pada Rabu (12/7/2023) di Multifunction Hall, Plaza Indonesia, Jakarta Selatan.
Saat ini, pasar global sudah sangat terbuka, dan peluang
makin besar dengan memanfaatkan penjualan online, seiring berkurangnya toko
fisik. Hambatan geografis itu bisa diatasi dengan menemukan mitra tepat yang
bisa diandalkan dalam pengiriman barang. Perempuan yang akrab disapa Adel ini
membongkar stigma tersebut dan mengupas serba-serbi pengiriman barang ke luar
negeri, yang sebetulnya tidak serumit yang sering dibayangkan. Dari dokumen
yang cuma selembar sampai barang seberat tiga ton bisa dikirim ke luar semudah
kirim paket jarak dekat.
Pelajari
Regulasi
Seringkali momok yang ditakuti para pelaku usaha adalah kerumitan regulasi. Ada baiknya pahami dulu aturan regulasi ini. Beda negara tujuan, beda lagi aturan kepabeanan. “Regulasi bukan dibuat oleh pihak ekspedisi, tetapi menyesuaikan regulasi tiap negara,” kata Adel.
Secara umum, ada produk yang ramah regulasi sehingga pertumbuhan ekspornya termasuk cukup pesat, seperti fashion, handicraft, dan aksesori. Berbeda dengan produk makanan, komoditas, maupun barang yang termasuk kategori DG substances (Dangerous Goods), yakni barang berbahaya berupa benda padat, cairan, atau zat yang dilarang untuk dikirim. Barang DG dianggap dapat membahayakan keselematan penerbangan, kesehatan, hingga kerusakan lingkungan.
“Produk makanan perishable perlu mengantongi perizinan terlebih dahulu, dari BPOM atau Halal, sebelum bisa dikirim ke luar negeri. Produk seperti kopi maksimal hanya boleh kirim 5 kilogram. Di atas itu hanya eksportir yang boleh,” jelas Adel.
Tuliskan juga detail produk dan bahan baku. Hal ini untuk
mengantisipasi penggunaan bahan yang mengundang kecurigaan pihak kepabeanan.
Cantumkan juga nilai harga barang secara akurat, meskipun mungkin produk
tersebut ditujukan untuk sampel atau diperoleh dari hadiah, hal ini untuk
menentukan besaran bea masuk.
Magdalena Amril, Country industry development manager DHL
Express Indonesia. Foto: Muhammad Zaki
Cek
Jaringan Ekspedisi
Cek pihak ekspedisi, apakah bisa melayani negara tujuan.
Adel menyampaikan, DHL Ekspress memiliki
jaringan bisnis internasional yang paling luas. “DHL Ekspress melayani
220 negara. Hanya tiga negara yang tidak terlayani, yakni Ukraina, Rusia, dan
Turkmenistan.”
Kecepatan
Pengiriman
Jalur pengiriman paket ada dua macam, melalui jalur laut dan
jalur udara. Mengirim paket lewat jalur laut tarifnya bisa jadi lebih murah,
akan tetapi masa pengiriman memakan waktu lama dan risiko lebih besar.
Pengiriman lewat udara memiliki keunggulan dalam hal kecepatan, kenyamanan, dan
keamanan. “Kirim ke Singapura hari ini besok sampai. Ke Amerika Serikat, 5 hari
sampai.” DHL Express menawarkan kecepatan pengiriman karena sudah terkoneksi ke
banyak negara.
Keamanan
dan Perlakuan Ekspedisi
Packaging atau pengemasan perlu diperhatikan. Kemasan
sebaiknya sesuai dengan ukuran produk, tidak underpacking atau overpacking.
Pilihan carrier juga berperan besar dalam faktor keamanan. Di DHL Express
misalnya, Adel mengatakan, “Saat handling, kami melakukannya dengan sangat
hati-hati. Mengoperasikan forklift dengan pelan.” Selain itu, Adel menambahkan,
DHL Express memiliki fasilitas sendiri dan dedicated untuk ekspedisi. Tidak
menumpang fasilitas pihak luar. “Barang kiriman yang semakin banyak pindah
tempat, semakin banyak diangkat-angkat, risiko hilangnya besar.”
Fleksibilitas
Harga
Satu hal yang sering jadi pertanyaan adalah "Berapa
biaya kirim ke luar negeri? Pasti mahal!” Biaya kirim tergantung dari berat
barang, dimensi ukuran, serta negara tujuan. “Bagaimana dengan UKM yang niatnya
hanya berkirim sampel terlebih dahulu dan belum ada transaksi?” tanya salah
seorang peserta.
Menjawab pertanyaan tersebut, Adel berkomentar, penentuan
harga ada di tangan pelaku usaha. Buyer seperti apa yang diinginkan. Saat
berhadapan dengan konsumen, kata Adel, DHL Express menawarkan fleksibilitas.
Konsumen yang hanya berkirim sekali, dengan konsumen yang ke depannya prospek
akan kontinu, bisa diberikan diskon.
“Sebaiknya, bicarakan di awal dengan pihak carrier,” saran
Adel, yang mengatakan, sejak Juni lalu, DHL Express memiliki program baru
bernama GoTrade untuk membantu UMKM melalui ekspor. Program ini juga akan
memberi coaching bagi pemilik usaha untuk membantu mengatasi rintangan
pengiriman ke luar negeri dan memasuki pasar internasional. (f)
Ficky Yusrini (Kontributor)